BAB 1

Enam empat puluh minit pagi ! jarum jam lonceng jelas membuktikan yang Wawa terlebih tidur .Terlebih dua puluh minit daripada biasa . Ahh , teruknya ! Wawa melompat dari katil ala-ala gimnas negara . Mencapai tuala dan bergegas ke tandas . Kurang lima minit , Wawa sudah selesai mandi . Mujur statusnya waktu ini sedang ' cuti ' . Tidaklah dia ' subuh gajah ' .

                  Dengan hati yang berdebar tidak terkata kerana sudah terlewat dan terbayang - bayang denda yang bakal dihadapinya , Wawa terkocoh - kocoh mencari seragam sekolahnya . Pandangan mata sudah merenung tepat ke arah rak gantungan baju . Tiada ? kerlingannya beralih ke belakang pintu pula , tiada juga ?!

                  Wawa makin panik . Dia keluar dari bilik dan menuruni tangga sepantas roket ! destinasinya adalah bilik stor yang terletak betul - betul di sebelah dapur . Wawa meluru masuk dan terus menerpa ke arah sebuah raga merah yang besar . Segala isi raga itu dimuntahkan . Wawa akhirnya menemui seragam sekolahnya yang sangat berkedut . Bergaris - garis seperti kek lapis Sarawak !
                
                 Tiada pilihan lain , Wawa menghidupkan suis seterika lalu dia menggunakan segala teknik kepantasan di dada . Baju sekolah harus digosok secepat kilat !

                  Selesai menggosok secara ala kadar asalkan hilang kedutan yang jelas dimata , Wawa kembali bergegas ke biliknya . Di pertengahan jalan , Wawa sempat menjenguk ke dapur . Perutnya yang berbunyi minta diisi itu perlu disenyapkan dengan sekurang - kurangnya secawan Milo panas dan sekeping roti . Namun , Wawa begitu hampa apabila meja makan begitu bersih dan kosong tiada isinya .

                 Dalam pada itu ,  telinganya menangkap bunyi dari bilik yang paling hujung . Kakinya terus mengarah ke sana . Dari muka pintu yang tidak tertutup , tubuh yang selesa berselimut tebal dapat dilihat . Terbaring selesa ditemani irama dengkuran turun naik yang tidak harmoni langsung !

             Wawa mengucap panjang . Bibir Wawa diketap - ketap . Marahnya meluap - luap !

             " huh ! memang dasar manusia tak sedar  diri ! "

bersambungggg . . .